Kata
Pengantar
Pertama-tama kami panjatkan puja & Puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT, karena tanpa Rahmat & RidhoNya, saya tidak dapat menyelesaikan mekalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Sartini, M.Hum. selaku dosen pengampu kewarganegaraan yang membimbing kelompok kami dalam tugas makalah ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang gerakan demonstrasi uang di indonesia. Makalah ini disusun dengan bertujuan selain untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah pendidikan kewarganegaraan, juga untuk menambah wawasan kepada penulis tentang demokrasi di Indonesia yang semakin menurun. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari ibu. Demi tercapainya makalah yang sempurna.
Yogyakarta, 4 Mei 2012
Penyusun
Penyusun
Bhatara
Ayi Meata
Daftar Isi
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang………………………………………………………………………..iii
- Tujuan……………………………………………………………….......................…iv
- Rumusan Masalah……………………………………………….…..........…………..iv
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................................iv
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan..................................................................................................................vi
2.
Saran...........................................................................................................................vii
BAB IV
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................vii
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dewasa ini, bentuk pemerintahan di dunia sangatlah menentukan
untuk membentuk pemerintahan yang baik dan rakyatnya sejahtera. Berbagai macam bentuk
yang telah di terapkan oleh berbagai macam negara di dunia, hal ini juga
mengacu pada layakkah bentuk pemerintahan tersebut untuk membentuk proses
timbal balik yang baik antara pemerintah atau yang mengurus suatu negara itu
dengan rakyatnya. Oleh karena itu, kita tidak bisa mengecap suatu pemerintahan
itu baik atau buruk, karena semua bentuk pemerintahan di masing-masing negara dapat
menimbulkan pro dan kontra antara rakyat dengan yang memegang atau mengatur
suatu negara itu. Dengan demikian, bentuk pemerintahan harus dipikirkan
matang-matang terlebih dahulu oleh pemerintah yang mengatur bentuk pemerintahan
negara agar tercapai suatu kondisi yang rakyat dan pemimpinnya bisa saling
menguntungkan.
Di indonesia, bentuk pemerintahan yang terbentuk adalah demokrasi
yang mengandung arti bentuk pemerintahan yang terbentuk di jalankan oleh suatu
pemerintahan dan tujuannya tidak lain hanya untuk rakyat, jadi prinsipnya yaitu
dari rakyat untuk rakyat danoleh rakyat, pemerintah hanya sebagai pengatur dan
pelaksana bentuk pemrintahan di Indonesia. Demokrasi memang merupakan suatu
kerja kultural, sosial, dan politik sekaligus, tetapi demokrasi juga merupakan
perkara membangun sikap mental, spirit, yang merupakan nilai dari demokrasi itu
sendiri semisal kesamaan, toleransi, dan kebebasan. Demokrasi memang
bersangkutan dengan nilai kebebasan, tetapi kebebasan yang berlandaskan dengan
sesuai peraturan yang telah berlaku. Pada setiap rakyat kebanyakan memiliki
kesalahan persepsi mereka tentang kebebasan, contohnya menyalurkan aspirasi
mereka dengan berdemokrasi yang anarkis atau yang merusak, padahal bisa dengan
cara-cara yang lebih sopan dan tidak merusak. Mereka melakukan demonstrasi
yaitu untuk mengeluarkan aspirasi mereka tentang masalah yang telah ada di
negara itu. Demonstrasi memang memiliki kaitan yang sangat erat dengan
demokrasi, karena demokrasi sendiri dapat dipraktekkan salah satunya dengan
kita berdemokrasi atau mengeluarkan, menyalurkan ataupun berbagi saran dengan
pemerintah yang memiliki peran dalam membangun negara yang baik. Demonstarsi
memiliki asas yaitu dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, ini berarti
rakyat yang sangat dan paling berperan dalam melakukan demonstrasi yang
seharusnya baik. Tetapi permaslahannya, ada pihak yang mengikuti atau nimbrung didalamnya. Siapa itu dan apa
saja kegiatannya, itu semua akan dibahas di makalah ini.
2. Tujuan
Tujuan dari makalah ini
yaitu :
1.
Menjelaskan tentang
masalah-masalah demokrasi khususnya demonstrasi di indonesia.
2.
Memaparkan demonstrasi uang
di indonesia.
3.
Menjelaskan tentang solusi
dalam membangun demonstrasi yang baik, terbuka, dan jujur.
3. Rumusan Masalah
Pada demonstrasi sangat
dibutuihkan yang dinamakan identifikasi masalah di lapangan, sehingga paling
dapat diambil masalah yaitu :
-
Masyarakat yang masih banyak
mementingkan uang daripada kesejahteraan mereka.
-
Pemerintah kurang bisa membuat oknum-oknum demonstrasi uang
yang nakal menjadi jera dan supremasi hukum yang berlaku tidak jelas.
-
Kurangnya rasa demokrasi
dari diri masyarakat indonesia.
-
Dan, belum adanya solusi
mengatasi demonstrasi yang hanya untuk uang dan demonstrasi anarkis.
BAB II
Pembahasan
Masalah demokrasi yang berkepanjangan jangan terlalu lama di
pendam dan tanpa ada penjelasan sedikitpun, maka disini saya akan sedikit
membuka ruang tentang permasalahan dan solusi yang muncul di dunia ini tentang demokrasi
dan khususnya demonstrasi sendiri. Perlu kita ketahui bahwa negara indonesia
memiliki berbagai macam adat, suku,agama, dan ras, sehingga untuk mempraktekkan
demokrasi yang untuk rakyat sendiri tidak boleh memihak, dan tidak lalai dalam
membuka solusi yang baik untuk mengatasi masalah-masalah ini. Jadi pemerintah
memang sangat diperlukan untuk menyusun peraturan yang baru atau menyelesaikan
dengan cara menindak tegas para oknum dalam demokrasi ini.
Adapun masalah yang akan dibahas yaitu :
1.
Pada permasalahan ini,
rakyat lebih mementingkan uang daripada kesejahteraan mereka sendiri. Maksudnya
yang ingin disampaikan disini, ada suatu kelompok yang ingin menyampaikan suatu
aspirasi yang pro atau memenangkan disatu sisi tetapi yang salah, dengan cara
melakukan aspirasi ke pemerintahan melaui tangan para rakyat yang diberi
imbalan tak seberapa untuk itu, dan sangat jauh untu mensejahterakan mereka.
Perlakuan seperti ini dapat diambil contoh pada saat melakukan demonstrasi
kontra atau melawan kenaikan BBM, tiba-tiba ada satu sisi rakyat yang melakukan
demonstrasi pro atau mendukung pemerintah menaikkan harga BBM, setelah
dilakukan penyelidikan oleh para wartawan, ternyata mereka dibayar oleh
oknum-oknum yang mendukung harga BBM naik agar menguntungkan mereka sendiri.
Ini suatu tindakan yang sangat tidak manusiawi, karena memperdaya sekelompok
orang untuk menguntungkan pihak mereka, walaupun rakyat yang menerima uang
tersebut juga salah, tetapi mereka pasti tidak ada kalau ada pihak atau oknum
yang ingin untung dan karena himpitan ekonomi mungkin mereka akan melakukan
segalanya untuk mendapatkan materi, padahal menurut akal pikiran yang sehat,
mereka tidak akan mau untuk menaikkan
harga BBM, karena dapat menaikkan nilai atau harga materi baik primer maupun
sekunder. Tetapi kunci utama berada pada kesejahteraan mereka yang terhimpit
sehingga mau melakukan apapun untuk menghidupi kehidupan mereka.
Tindakan ini bisa disebut kkn karena telah
menyuap rakyat dengan iming-iming
yang membuat rakyat menjadi tergiur. Ini adalah suatu tindakan yang sangat
mencoreng citra negara Indonesia sebagai negara demokrasi, yang semua harus di
setujui oleh rakyatnya, dan juga harus berlandaskan menyejahterakan rakyat.
Demonstrasi uang memang sangat melanggar dari aturan demokrasi yang berlaku,
tidak ada yang namanya bentuk pemerintahan yangberlandaskan uang, tetapi
rakyat.
2.
Pemerintah dalam membentuk
suatu peraturan yang mengenai pelanggaran pelanggaran-pelanggaran dalam
tindakan demokrasi haruslah tegas dan bijaksana, walaupun mereka yang melakukan
kesalahan berada pada suatu hubungan atau berada pada sama golongan. Misalnya,
partai A memenangkan kursi sebagai wakil rakyat, tetapi oknum-oknum yang
melakukan demonstrasi untuk uang tersebut juga dari partai A. Jika demokrasi
dapat dilakukan dengan baik, tidak ada yang namanya saling membeda-bedakan
antara kelompok satu dan lainnya dalam membela. Jika kelompok ini salah, maka
dihukum dengan adil. Tetapi kadang yang terlihat di sistem demokrasi indonesia malah sebaliknya, sehingga ini yang
membuat demokrasi di indonesia tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya,
sesuai dengan salah satu gugus ciri negara demokrasi yaitu pemerintah berada di
kontrol masyarakatnya, sehingga pemerintah bersifat transparan dan tidak ada
yang bermain-main didalam sistem demokrasi di indonesia. Bahkan demonstrasi di
indonesia-pun telah dicampuri dengan urusan politik, urusan kekuasaan, urusan
nepotisme. Ini yang membuat negara kita hancur dan memiliki mental bobrok,
demokrasi yang seharusnya berjalan dengan prinsip-prinsipnya, tetapi kini sudah
melenceng jauh. Jadi kalau sudah pemerintah yang ikut-ikutan dalam kejahatan
demokrasi ini, rakyat akan menanyakan, apa ini yang disebut demokrasi, sehingga
perlu adanya sikap atau paham kembali ke prinsip awal demokrasi yaitu
pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat.
3.
Sesuai dari pembahasan
sebelumnya, yang hanya menitik beratkan pada kesalahan rakyat dan oknum-oknum
yang melakukan demonstrasi berlandaskan uang, tetapi semestinya rakyat lah yang
seharusnya mengenal lebih jelas rasa berdemokrasi yang baik. Rasa berdemokrasi
di Indonesia seakan-akan pudar demi hanya untuk materi. Materi disini sering
dikaitkan dengan uang. Memang zaman sekarang, apabila di hubungkan dengan unsur
uang, siapapun akan gelap mata, kecuali pada beberapa orang yang memiliki
pemahaman yang berbeda akan rusaknya mental bangsa dengan uang. Uang disini
diartikan uang yang haram yang disebarkan demi sebuah kekuasaan dan loyalitas.
Mungkin sangat susah mengubah sikap gila akan kekuasaan, tetapi membangun sikap
itu sejak dini, contohnya dengan diberi ilmu tentang pendidikan kewarganegaraan
sejak dini, sehingga sikap nasionalisme dan sikap berdemokrasi dapat jalan
sebagaimana mestinya. Tetapi ini semua kembali dari diri seseorang tersebut,
jika dia mau menerima maka hasilnya akan berbeda jika seseorang yang menentang
akan prinsip negara kita yaitu demokrasi pancasila.
4.
Demonstrasi memang sangat
berguna dan baik dilakukan untuk menyalurkan saran, kritik, dan aspirasi sebagai rakyat untuk menegur tindakan
pemerintah yang salah ataupun sebaliknya. Demonstrasi pada dasarnya bebas dan terbuka,
sehingga aspirasi rakyat yang tujuan utamanya yaitu menyejahterakan rakyat ter
sampaikan oleh pemerintah dan dapat dimusyawarahkan lagi untuk mencapai sebuah
keputusan yang fix. tetapi malah sebaliknya demonstrasi menjadi membara atau
anarkis karena sikap pemerintah yang arogan dan tidak bersikap open terhadap para demonstran sehingga
tejadilah anarkisme dan bahkan oknum-oknum yang jahat memanfaatkan mereka untuk
mengompor-ngompori sehingga konflik pun tak terhindarkan. Begitu juga dengan
demonstrasi yang hanya berlandaskan uang bukan rakyat, ini benar-benar
menyalahi aturan dalam berdemonstrasi. Sehingga terjadi rakyat dihasut dan di
janji-janjikan janji manis, tetapi oknum-oknum tersebut malah menjanjikan pada
mereka moral yang iblis,dan dapat merusak demokrasi di indonesia. Oleh karena
itu, solusi yang tepat untuk menghapus konflik ini belum ada, selama sikap gila
akan kekuasaan itu belum hilang dalam pikiran rakyat nya dan pemerintah
khususnya.
BAB III
Penutup
1. Kesimpulan
Sehingga disini dapat
ditarik kesimpulan bahwa demokrasi di indonesia belum terlaksana dengan
semestinya, contohnya pada demonstrasi yang belum memenuhi prinsip sebagai
demonstrasi yang baik. Misal pada demonstrasi yang berlandaskan uang dan
demonstrasi anarkis. Inilah memang yang risiko yang harus ditanggung Indonesia
dalam menerapkan bentuk pemerintahan demokrasi. Demonstrasi memang harus
kembali ke awal yaitu untuk menyalurkan aspirasi rakyat ke pemerintah
indonesia. Sebenarnya jika demonstrasi ini berjalan dengan semestinya, maka
tinggal sikap demokrasi dari pemerintah yang harus diperhatikan, apakah akan
sepenuhnya pada rakya yaitu menyejahterakan atau tidak. Sikap demokrasi seperti
inilah yang harus ditanamkan sebagai rakyat indonesia, karena negara kita
dikenal dengan negara yang berdemokrasi, jadi rakyat yang sepenuhnya mengontrol
pemerintahan, bukan pemerintah yang mengontrol rakyatnya untuk takluk pada
pemerintah dan keputusan yang kurang baika dalam menyejeahterakan rakyat. Di media massa kita sering mendengar
betapa sering warga negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar
nilai-nilai demokrasi. Orang-orang kurang menghargai kebabasan orang lain,
kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang ditegakan, kesamaan kurang
di praktekan, partisipasi warga negara dalam kehidupan demokrasi belum
maksimal, musyawarah kurang dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu
program atau mengatasi suatu masalah bersama, dan seterusnya.
2. Saran
Saran yang paling tepat
adalah menumbuhkan kembali rasa demokrasi untuk tujuan utama yaitu
menyejahterakan rakyat. Caranya salah satunya yaitu menanamkan pendidikan
kewarganegaraan pada diri rakyat indonesia.
BAB IV
Daftar Pustaka
Franz, M.S.
1995. Mencari Sosok Demokrasi.
Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Denny, J.A.
2006. Demokrasi Indonesia.
Pustaka Sinar Harapan. : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar