Pengikut

Jumat, 08 Juni 2012

Cerita Pendek Tentang Ikan

Cerpen Ikan

by : Someone.

Rumah Adi memang tidak sebesar rumah-rumah mewah di kota besar yang berjejer dengan rapi dengan halaman yang tertata rapi lainnya. Namun, impian adi untuk memiliki kolam renang tidak pernah pudar sedikitpun. Baginya,memiliki kolam renang sendiri di halaman rumahnya merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi bocah yang baru berusia 5 tahun tersebut. Impian ini dimulai ketika Adi melihat iklan di salah satu televisi swasta yang menampilkan beberapa orang yang bermain di kolam renang dengan raut wajah gembira yang sulit digambarkan. Sejak saat itu Adi tidak pernah berhenti memohon orang tuanya untuk membuatkan kolam renang di rumahnya. Setiap kali Adi merengek minta dibuatkan sebuah kolam renang ,Orang tuanya hanya mampu mengeleng-gelengkan kepala. Ayahnya mencoba membujuk Adi dengan berkata,” Adi, Halaman rumah kita kan kecil jadi tidak mungkin kalau kita buatkan kolam renang di sana ,Di”. Alhasil, Adi justru merengek minta dibelikan rumah dengan halaman yang besar.
Berminggu-minggu Adi terus merengek dibuatkan kolam renang. Namun, Orangtuanya hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala tanda pasrah. Sampai Adi melihat air hujan yang jatuh deras turun di halaman rumahnya. Adi pun berpikir sambil menggerutu,” Hm, Kalau Papa nggak bisa buatkan aku kolam renang, Aku mau bikin kolam renang aku sendiri”. Adi yang telah mengobarkan semangat di dadanya itu bergegas ke garasi dan mengambil sekop dan ember mainannya yang biasa dia gunakan untuk bermain istana pasir di taman sebelah sekolahnya. Dia kemudian mulai menggali dan menggali tanah seggempal demi segempal dan meletakknya gumpalan tanah itu ke dalam ember kecil bewarna merah terang yang mungil itu. Setengah jam telah berlalu dan Ibu Adi yang telah sejak tadi sibuk di dapur khawatir karena tidak mendengar suara ribut Adi yang biasanya bermain di ruang tamu di dekat dapur. Ibu Adi lalu mencoba mengecek keberadaan Adi dan tidak menemukan Adi di ruang tamu. Ibu Adi yang semakin panik dan berlari ketakutan mulai mencari keberadaan Adi di setiap sudut rumah dan akhirnya menemukan Adi yang sedang menggali dengan kobaran semangat pejuang kemerdekaan Indonesia yang hendak memperjuangkan kebebasannya. Ibu Adi yang lega sekaligus khawatir menghampiri Adi dan menuntunnya masuk dengan sedikit paksaan. “Adi, kok kamu hujan-hujanan begini nak”, ujar Ibu Adi dengan nada yang sedikit tinggi dari logat jawa kental yang biasa ia ucapkan sambil membungkus Adi dengan handuk kering yang ia ambil dari kamar mandi. “ brrrr, brrrrr Adi , Adi mau buat kolam renang ,ma” ucap Adi gemetaran kedinginan sambil memegang erat handuk yang hangat membungkus tubuhnya yang kecil kedinginan itu. Ibu Adi yang mendengar ucapan itu langsung hanyut dalam diam dan rasa bersalah. Ibu Adi semula tidak menyangka kalau sebenarnya impian anaknya adalah impian yang sungguh-sungguh serius. Dia hanya berpikir kalau itu hanya impian seorang anak kecil sementara yang akan hilang dihembus angin begitu mentari pagi menyinari. Malam harinya, Adi terkena panas yang tinggi dan terpaksa orang tuanya terburu-buru membawa Adi ke rumah sakit. Setelah itu, Ibu Adi menceritakan semua yang terjadi sore itu kepada Ayah Adi. Ayah Adi yang kebingungan sekaligus khawatir dengan keinginan anak semata wayangnya itu kemudian mencoba memikirkan ide untuk memenuhi keinginan anaknya itu. Beberapa hari kemudian Adi sudah diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit. Adi yang sejak tadi tidak melihat ayahnya menanyakan ibunya,” ma, papa mana ma kok nggak jemput Adi”. “ Papa ada di rumah mau kasih kejutan untuk Adi”, ujar ibunya. “kalau begitu kita pulang cepat yuk ma, Adi mau lihat kejutan papa”. Adi sudah tidak sabar menunggu kejutan apa yang diberikan Ayahnya. Adi dengan hati yang gembira pulang ke rumah dengan ibunya. Adi yag sudah sampai d depan rumah langsung berlari kecil menuju halaman rumahnya. Adi dengan raut wajah kecewa melihat ke halaman rumahnya yang hanya ada tanamanhijau itu berkata” Ma, mana kolam renang Adi?”. Ibu Adi yang melihat raut wajah kecewa anaknya itu menunjuk ke arah ruang tamu. Adi mengikuti arah yang ditunjukkan ibunya itu. Sesampainya di ruang tamu, Ayah Adi sudah berdiri dengan senyum yang lebar sambil berusaha menyembunyikan sesuatu di belakangnya,” Adi, Papa belum bisa buatkan Adi kolam renang yang besar seperti yang Adi inginkan tapi nanti kalau Papa sudah punya uang yang banyak nanti Papa belikan Adi rumah yang besar dengan kolam renang yang besar, ya Adi?. Nah, sebagai gantinya Ayah belikan Adi kolam renang yang kecil yang ada banyak temannya”. Ayah Adi bergerak memindahkan tubuhnya dan menunjukkan ke Adi kolam kaca yang dipenuhi banyak ikan bewarna-warni yang indah dan kecil. Adi dengan lugu bertanya,” Pa, ikan apa ini?”. Ayah Adi tersenyum lalu menjawab pertanyaan polos anaknya itu,” Itu namanya ikan mas, Adi”. Adi kemudian menunjukkan decak kagum yang luar biasa berkata,”Pa, Ma Sekarang Adi punya banyak teman yang bisa berenang ”. Orang Tua Adi yang mendengar ucapan polos anaknya itu spontan tertawa terbahak-bahak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar